Teruntuk kamu orang yang pernah ada di hidup aku, apa kabar?
Tidak, aku tidak memaksamu untuk kembali lagi bersamaku.
Aku hanya rindu, bukan rindu denganmu tapi rindu dengan kebiasaan kita.
Sebelumnya aku ingin bertanya, apa kamu pernah sedikit saja rindu padaku atau sekedar ingat aku?hahaha aku rasa tidak, karena kamu sudah mempunyai orang yang pantas dirindukan.
Tenang saja, aku tidak tersakiti melihat kamu bersama dia, aku bahagia melihat kamu bisa senyum, tertawa bahkan bahagia bersamanya. Beruntung sekali wanita itu milikin kamu, aku juga pernah menjadi wanita beruntung milikin kamu, bahkan lebih dari kata beruntung.
Aku rindu, aku rindu kehadiran kamu disetiap detik hidup aku.
Aku rindu, aku rindu percakapan panjang dengan mu lewat media sosial.
Aku rindu, aku rindu suasana disamping kamu.
Aku rindu, aku rindu melihat kamu sholat dirumah ku.
Aku rindu, aku rindu melihat mu tersenyum dan tertawa.
Aku rindu, aku rindu kamu bercerita keluh kesah mu.
Aku rindu, aku rindu kamu khawatir dengan ku.
Aku rindu, aku rindu berada di belakang mu dan memelukmu.
Aku rindu, aku rindu bersandar dipundak mu.
Aku rindu, aku rindu hangat nya pelukan mu.
Aku rindu, aku rindu semuanya tentang kita.
Aku rindu kebiasaanmu menemani ku tidur lewat telfon disana kamu sering menggoda ku membuatku tersipu malu , biasanya notif mu selalu paling atas hingga sekarang semuanya hanya terlintas di dalam sajak ber alaskan kertas pulpenku menari menari sambil otakku mengirim memory kenangan yang terekam saat hari hari bersamamu.
Kau tau?aku suka memperhatikan mu dari jauh, entah disaat kamu sendiri, bersama teman mu atau bersama kekasihmu. Bila aku melihatmu bersama kekasih baru mu dan sedang bercanda aku selalu berfikir bahwa aku pernah ada di posisi perempuan itu, aku pernah menjadi perempuan spesial bagimu.
Aku sama sekali tidak pernah berfikir bahwa aku akan kehilangan kamu, kehilangan cinta kamu.
Dan aku tidak penah berfikir bahwa kita tidak lagi tegur sapa seperti sekarang.
Kita sudah sangat jauh sekarang.
Padahal dulu kamu bilang kamu akan selalu sayang sama aku, akan selalu ada disamping aku, tapi sekarang apa kamu pernah ingat aku?melihat ku saja sepertinya kamu segan.
Aku sudah berulang kali menjalani cinta bersama orang lain, tapi tidak ada yang sepertimu, tidak ada yang membuat aku begitu bahagia saat bersamamu.
Setiap malam atau setiap hujan memory tentang aku dan kamu selalu saja terlintas. Dan dulu aku selalu menanti dan berharap bahwa kamu akan pulang, tapi kamu tak kunjung pulang dan ternyata kamu sudah pindah ke rumah lain. Disaat itu juga aku berhenti berharap kamu pulang. Bukan, bukan berarti aku sudah tidak sayang dengan mu, melainkan aku tidak ingin terus menerus berharap pada harapan yang tidak mungkin terjadi. Yap, tidak mungkin terjadi bahwa kamu akan pulang kerumah mu yang dulu.
Aku tadi bilang bahwa aku merindukanmu. Tapi setelah aku menulis ini semua, aku tak lagi merasakannya. Aku sedang tersenyum bahagia, percayalah.
Tak perlu aku yang merindukanmu lagi. Tugasku sudah cukup. Tugasku kini pergi lalu menghilang.Untuk tak saling mengenal akan lebih baik, mungkin?
Hahaha aku hanya bercanda. Aku tidak kekanak-kanakan lagi. Aku hanya berharap aku dan kamu baik-baik saja. Kita bahagia bersama, dijalan yang berbeda.
Dan harapan terakhirku adalah suatu saat aku dapat bertemu kamu, dengan senyuman. Tak ada lagi kecanggungan. Lalu berbincang.
Dan aku akan mengenalkan seseorang padamu, kau pun sebaliknya. Seseorang yang aku kenalkan adalah orang yang membuat aku tersenyum setelah kamu membuat aku menangis.
Dan kamu, mengenalkan seseorang yang kamu ajak tersenyum ketika aku sedang menangis.
Sekarang aku benar-benar akan pergi dan mengahapus semua rasa sayang aku kepadamu. Tepat hari ini setahun yang lalu kita menjalin kasih untuk pertama kalinya. Selamat tinggal kenangan:)
-NovaNopriani15thn.